Apa yang Terjadi Jika Karang Gigi tidak dibersihkan?

Apa yang Terjadi jika Kamu Tidak Rutin Membersihkan Karang Gigi? 

Hi Dentalosophers! 

Apakah kamu tau kalau menyepelekan karang gigi yang menumpuk dapat berakibat pada kehilangan gigi? Dalam kedokteran gigi kasus seperti ini biasa di diagnosis sebagai PERIODONTITIS. Sebenarnya Periodontitis ini adalah stadium kelanjutan dari Gingivitis jika tidak ditangani dengan baik *kasih link yang gingivitis*. Nah jadi apa sih sebenarnya Periodontitis itu? Periodontitis adalah infeksi atau peradangan gusi yang menyebabkan penghancuran jaringan lunak dan tulang pendukung gigi. Periodontitis dapat menyebabkan kegoyahan gigi atau kehilangan gigi baik pada usia remaja maupun dewasa.

Lalu apa saja sih gejala dari Periodontitis itu sendiri?

Gejala yang paling umum timbul adalah terjadinya penyusutan gusi sehingga ukuran gigi terlihat lebih tinggi dari biasanya, nyeri pada saat mengunyah, gusi sering berdarah, bengkak dan terasa lunak ketika disentuh, adanya penumpukan plak dan karang gigi sehingga nafas terasa bau, dan gigi tanggal.

Penyebab Periodontitis

Periodontitis bermula dari adanya plak pada gigi. Plak merupakan lapisan film lengket yang mengandung bakteri. Plak pada gigi merupakan sisa makanan yang mengandung pati dan gula yang akan berinteraksi dengan bakteri di dalam mulut. Plak yang tertinggal di gigi lebih lama dari 2 atau 3 hari dapat mengeras di bawah garis gusi menjadi karang gigi (kalkulus). Tidak seperti plak, kalkulus lebih sulit dibersihkan dengan menyikat gigi.

Awalnya, plak dan kalkulus hanya dapat mengiritasi gusi (gingiva), namun jika tidak segera ditangani, lambat laun akan terjadi peradangan yang terus berlangsung dan berkembang hingga ke bawah jaringan gusi yang menyebabkan terbentuknya kantong di antara gusi dan gigi yang mengandung plak, kalkulus, dan bakteri.

Infeksi yang terjadi ini menyebabkan kerusakan serta kehilangan jaringan dan tulang pendukung gigi. Jika terlalu banyak tulang pendukung gigi yang hancur, gigi dapat goyah dan kemudian dapat tanggal.

Selain radang gusi yang tidak diobati, ada juga beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko orang terkena Periodontitis, diantaranya merokok, obesitas, kurang gizi, konsumsi obat yang mengurangi produksi air liur, perubahan hormon (menstruasi dan kehamilan), atau penyakit tertentu seperti leukimia dan obesitas.

Bagaimana pengobatannya?

Jika kamu mulai menyadari adanya gejala penyakit gusi, segera periksakan ke dokter gigi ya Dentaloshopers! Dokter gigi dapat merekomendasikan sejumlah pengobatan yang meliputi prosedur scaling, alias pembersihan plak dan karang gigi menggunakan alat khusus bernama ultrasonic scaler. 

Dokter gigi juga mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri dan antibiotik untuk membantu meringankan rasa nyeri dan mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut. Ketika diresepkan antibiotik, pastikan kamu meminumnya sesuai dengan yang dianjurkan dokter untuk menghindari risiko resistensi antibiotik yaa!

Dalam kasus serius, operasi mungkin dapat diperlukan untuk memperbaiki jaringan atau struktur tulang penyokong gigi yang rusak.

Pencegahan Periodontitis

Perlu diingat bahwa Periodontitis itu bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin loh Dentalosophers! Maka dari itu penting sekali untuk selalu menjaga kebersihan gigi agar terbebas dari bakteri penyebabnya. Gosok lah gigi tiap selesai makan, paling tidak 2 kali sehari, yaitu pagi dan malam sebelum tidur. Gunakan sikat gigi yang lembut dan gantilah sikat gigi setiap 3 bulan. Jangan lupa juga untuk membersihkan sela-sela gigi menggunakan dental floss (benang gigi). Selain itu, rutin lah memeriksakan kondisi gigi dan mulut mu ke dokter gigi minimal tiap 6 bulan sekali. 

Yuk jadwalkan pemeriksaan gigi dan mulut mu ke Dentalosophy! Klik disini untuk informasi lebih lanjut!

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *