Dampak Buruk Gigi Berantakan

Memiliki susunan gigi yang rapi merupakan hal yang sangat diinginkan oleh banyak orang, tetapi sayangnya tidak semua orang memiliki susunan gigi yang rapi. Kondisi ini dinamakan maloklusi, yaitu keadaan dimana susunan gigi tidak rata.

Ternyata gigi yang berantakan dapat berdampak buruk loh, Dentalosophers. Bukan hanya mempengaruhi penampilan saja, namun maloklusi juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan gigi dan jaringan sekitarnya.

Dampak buruk bila gigi berantakan dibiarkan terus-menerus dan tidak diperbaiki:

1.    Kurang percaya diri

Gigi yang berantakan membuat rasa percaya diri sangat menurun, terutama pada saat berbicara, senyum, atau tertawa. Komunikasi menjadi tidak efektif.

2.    Ketidaknyamanan pada saat mengunyah makanan

Keadaan ini dapat disebabkan oleh susunan gigi yang tidak rapi atau berantakan, sehingga gigi dirasa tidak pas antara satu dengan yang lainnya pada saat mengunyah makanan

3.    Kesulitan membersihkan gigi

Gigi yang berantakan biasanya terlihat bertumpuk, miring, atau tumpang tindih. Susunan gigi yang seperti ini akan menyulitkan proses membersihkan gigi dengan sikat gigi ataupun benang gigi (dental floss). Permukaan gigi, terutama bagian sela-sela gigi akan sulit dijangkau, sehingga sulit dibersihkan.

4.    Penumpukkan plak dan karang gigi

Penumpukkan plak dan karang gigi terjadi karena sulitnya membersihkan gigi yang berantakan. Bagian permukaan gigi, terutama sela-sela gigi yang tidak bisa dibersihkan dengan baik menjadi tempat penimbunan plak, yaitu sisa-sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi dan berisikan bakteri. Lama-kelamaan plak dapat mengeras dan menjadi karang gigi. 

5.    Penyakit gusi dan jaringan penyangga gigi

Karang gigi yang terakumulasi dapat mengiritasi dan menyebabkan peradangan pada gusi yang disebut dengan gingivitis. Gusi akan tampak memerah, membesar, dan mudah berdarah. Bakteri penyebab gingivitis dapat menyebar dan melibatkan jaringan penyangga gigi, yang disebut periodontitis. Pada keadaan ini, gusi terlihat menurun (resesi) dan gigi terlihat lebih panjang, biasanya disertai juga dengan kegoyangan gigi dan rasa tidak nyaman bila mengunyah. Bila tidak dilakukan perawatan yang tepat, maka akan menimbulkan kehilangan gigi

6.    Risiko gigi berlubang tinggi

Gigi berlubang atau karies dapat disebabkan oleh karena plak yang menempel di permukaan gigi, terutama pada gigi yang susunannya tidak rapi akibat sulitnya membersihkan gigi tersebut.

7.    Bau napas tidak sedap

Bau napas disebabkan karena penumpukkan plak dan karang gigi, serta peradangan pada gusi dan jaringan penyangganya

Nah, tenang saja Dentalosophers, keadaan gigi yang berantakan bisa kok untuk diperbaiki sehingga susunannya menjadi rapi. Penanganan pada kasus ini berbeda-beda untuk setiap orang, tergantung dari penyebab, keparahan kondisi, hasil diagnosis, dan kebutuhan masing-masing. Beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk menangani maloklusi adalah:

1.    Perawatan ortodonti dengan pemasangan kawat gigi

2.    Penggunaan alat perapi gigi dengan Clear Aligner

3.    Penggunaan invisalign

4.    Veneer gigi

Untuk mendapatkan perawatan yang tepat, maka kamu dapat berkonsultasi dengan dokter gigi. Nantinya, dokter gigi akan melakukan pemeriksaan dan mengevaluasi keadaan gigi dan mulutmu, sehingga dapat ditentukan rencana perawatan yang tepat. Klik disini untuk informasi lebih lanjut!

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *