Hal-hal yang menyebabkan kerusakan pada gigi anak

Makanan manis rentan membuat gigi si kecil menjadi rusak. Kandungan gula di dalamnya bisa menutupi enamel gigi. Ditambah dengan adanya bakteri dan asam, gigi menjadi mudah berlubang. Coklat merupakan cemilan yang banyak disukai semua orang, tetapi banyak yang berpikir bahwa mengKonsumsi coklat akan membuat gigi rusak atau berlubang, terutama untuk anak. Dilansir laman Wimpoleclinic, dokter gigi dari London Giacomo Favero mengatakan orang tua tak perlu takut anak memakan coklat, asalkan sisa-sisa makanan manis yang dikonsumsi dibersihkan dengan tepat.

Coklat justru baik untuk gigi karena kandungan biji cocoanya dapat membunuh bakteri penyebab karang gigi, biji coklat juga mempunyai efek anti-bakteri yang dapat menurunkan kadar gula darah pada mulut dan secara efektif melawan plak dan hal lainnya yang mampu membuat sakit gigi serta masalah mulut. Coklat juga mengandung zat theobromine yang memiliki khasiat lebih banyak dibanding fluoride dalam mencegah kerusakan gigi. Theobromine mampu mengurangi asam dan melindungi gigi dari bakteri jahat penyebab gigi berlubang. Tetapi bukan berarti anak anak dapat mengkonsumsi coklat secara berlebihan, karena coklat kerap kali diolah menggunakan pemanis buatan, yang merupakan unsur utama penyebab sakit gigi.

Ahli gigi yang lain, Elaine Tilling mengatakan waktu yang tepat anak mengkonsumsi coklat adalah setelah makanan berat. Coklat sebaiknya tidak dimakan sepanjang hari karena menyebabkan mulut tak bisa menyeimbangkan asam.

Orang tua perlu mengingatkan anak segera menyikat gigi setelah buah hati mengkonsumsi coklat. Langkah yang paling efektif adalah dengan menyikat gigi setidaknya 20 menit setelah mengkonsumsi makanan manis, agar bakteri yang tumbuh di mulut tidak memicu asam yang menipiskan lapisan email pada gigi. Konsumsi xylitol juga dapat mencegah gigi anak berlubang. Namun pastikan cara menggosok gigi yang dilakukan anak sudah benar. Cara menggosok gigi yang salah akan menyebabkan sisa makanan masih terselip di rongga mulut. Untuk mengantisipasinya, segera periksa ulang setelah anak menggosok gigi. Pastikan juga agar anak menggunakan pasta gigi yang benar sesuai kebutuhannya dan yang paling penting, jangan lupa periksakan gigi anak rutin ke Dokter Gigi minimal 6 bulan sekali yaa Dentalosophers!

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *