Kandungan dalam Pasta Gigi Beserta Manfaatnya

Ketika menyikat gigi, pernahkah Dentalosophers memperhatikan bahan-bahan yang terkandung dalam pasta gigi yang digunakan? Pada dasarnya pasta gigi adalah bahan yang digunakan bersama sikat gigi untuk membersihkan plak dan sisa-sisa makanan pada permukaan gigi. Selain tujuan tersebut, pasta gigi mengandung bahan-bahan aktif yang mampu memperkuat gigi sehingga mencegah gigi berlubang, mengurangi bau mulut, memberikan rasa segar, dan memelihara kesehatan gigi dan mulut. Seiring dengan berkembangnya penelitian, kini pasta gigi juga memiliki fungsi-fungsi lain seperti membantu mencerahkan dan mengurangi rasa sensitif pada gigi.

Ketika memilih pasta gigi, kandungan yang harus dipastikan ada pada pasta gigi adalah fluoride. Biasanya fluoride dikenal juga dengan nama Sodium Fluoride dan Stannous Fluoride. Keduanya memiliki kemampuan untuk memperkuat email gigi dan menghambat aktifitas bakteri. Jika email gigi kuat dan aktifitas bakteri terhambat, maka risiko terjadinya gigi berlubang akan menurun.

Jika Dentalosophers memiliki keluhan gigi sensitif, maka kandungan yang perlu diperhatikan dalam pasta gigi adalah bahan desentisasi. Bahan desentisasi yang biasa digunakan pada pasta gigi adalah Potassium Nitrat, Strontium Chloride, dan Novamin. Bahan-bahan ini mampu membantu mengurangi rasa sensitif pada gigi ketika minum dan makan yang terlalu dingin.

Yang terakhir, terdapat juga whitening agent pada pasta gigi yang bisa mempertahankan gigi agar tetap putih setelah bleaching atau bahkan memutihkan gigi. Kandungan tersebut antara lain Sodium Carbonate, Hydrogen Peroxide, Citroxane, dan Sodium Hexametaphosphate. Namun jika anda menginginkan perubahan warna gigi yang signifikan dalam waktu yang cepat maka disarankan untuk melakukan bleaching dan gunakan pasta gigi yang mengandung whitening agent untuk mempertahankan hasil perawatan bleaching.

       Ketika menggunakan pasta gigi, sebenarnya Dentalosophers tidak perlu menggunakan dalam jumlah yang terlalu banyak. Untuk anak usia 11-36 bulan aplikasinya adalah selapis tipis pada permukaan bulu sikat, anak usia diatas 36 bulan aplikasinya adalah sebesar biji jagung, dan untuk dewasa dapat menggunakan sebanyak setengah dari ukuran sikat gigi.  Pastikan seluruh permukaan kamu tersikat termasuk permukaan gigi bagian dalam. FDI World Federation menyarankan untuk tidak perlu berkumur lagi setelah menyikat gigi dan hanya membuangnya saja. Hal ini dilakukan agar kandungan fluor masih menempel pada permukaan gigi kita dan memberikan efek yang optimal.

Bagaimana Dentalosophers? Masih ada yang bingung kah? Bila ada pertanyaan bisa langsung hubungi kami yaa!

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *